PERJALANAN HIDUP PENUH
KESENSARAAN
MEMBUAH KEBERHASILAN
Hidup bagaikan cacing di
terik matahari, begitulah kata seorang pemuda yang hidup terlantar semenjak
tahun 2003 hingga tahun tahun 2009/ kehidupan yang di tempuh penuh dengan
berbagai macam tantangan dan kesusahan yang dihadapi dan segala hal yang di
butuhkan seperti makan/tempat tinggal/ berpakaian dan lain sebagainya//
Padahal pemuda tersebut
tau kehidupan manusia sangatlah komplek/ begitu pula
hubungan yang terjadi pada manusia sangatlah luas// Hubungan tersebut dapat
terjadi antara manusia dengan manusia/ manusia dengan alam/ dan manusia dengan
Sang Pencipta// Setiap hubungan tersebut harus berjalan seimbang//
Selain itu pemuda itu juga tau manusia diciptakan dengan sesempurna penciptaan/ dengan
sebaik-baik bentuk yang dimiliki// Manusia juga harus
bersosialisasi dengan lingkungan/ yang merupakan pendidikan awal dalam suatu interaksi sosial//
Hal ini menjadikan pemuda
tersebut harus mempunyai ilmu pengetahuan yang berlandaskan ketuhanan/ Karena dengan ilmu tersebut pemuda itu dapat membedakan antara yang hak
dengan yang bukan hak/ antara kewajiban dan yang
bukan kewajiban// Sehingga norma-norma dalam lingkungan berjalan dengan
harmonis dan seimbang// Agar norma-norma tersebut berjalan maka pemuda ini belajar dengan berkesinambungan dari tahun
1999 hingga sekarang ini/ agar hasil dari pendidikan –yakni usaha keras– dapat
diimplementasikan dimasyaakat//
Karena berpikir demikian
seorang pemuda tersebut mencoba belajar hidup sendiri walaupun penuh tantangan/
terkadang berkerja apapun yang disuruh orang lain supaya mendapat penghasilan
untuk membiayai pendidikannya// Tidak peduli orang berkata apa yang penting dia
tetap berusaha untuk mencapai tujuannya dan keinginan orang tuanya//
Ketika orang berkata
tentang dia/ dia hanya terdiam dan mendengar apa yang dikatakan/ ada juga orang
yang sangat sayang sama dia sehingga dia diberikan pekerjaan disuatu lembaga
swasta sebagai sekretariat/ karena dia berpikir melanjudkan pendidikannya/ maka
dia berkerja di lembaga tersebut//
Pertama dia berkerja
sangat disayangi oleh pengurus dan anggota lembaga itu karena orang yang
memberikan pekerjaan tersebut termasuk pengurus inti lembaga/ akan tetapi/ ketika
kepengurusan berganti dia sudah merasa susah karena pengurus-pengurus baru ini
ingin menggatikan dia/ tetapi masih banyak yang mempertahankan di sehingga dia masih
bisa tetap berkerja di lembaga tersebut//
Tidak tahunya/ ternyata
pengurus dan anggota yang mempertahankan pemuda tersebu bertujuan untuk
memamfaatkannya/ dan menganggap pemuda tersebut hanya sebagai budaknya// Padahal
mereka tahu pemuda itu berkerja dikantor/ yang pasti yang harus dikerjakan ya/
tugas-tugas kantor/ tetapi mereka menuru pemuda tersebu bermacam hal/
sampai-sampai pekerjaan rumanya pun di anggap pekerjaan kantor/ sehingga
disuruhnya pada pemuda tersebut/ seperti mengantar jemput anaknya sekolah
kengantar air kerumahnya dan banyak hal lainnya//
Demi mendapatkan
penghasilan untuk biaya pendidikannya pemuda itu terpaksa melaksanakannya/ dia
sangat menghargai pengurus dan anggota lembaga tersebut karena dia berpikir
kalau dia tidak berkerja di lembaga ini/ dimana dia akan mendapatkan uang untuk
membiayai pendidikannya//
Dia harus tetap bersasabar
demi menempuh masadepannya/ dua tahu dia dia berkerja setelah pergantian
pengurus/ dia sangat merasa tertekan karena bermacam hal yang dihadapi/ seperti
ada anggota yang tidak menjaga kebersihan kantor/ sehingga membuat masalah di
kantor/ dan membuat hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan dikantor tersebut//
Pernah dditegaskan sekali supaya anggota tersebut menjaga kebersihan/tetapi
berbagai macam kata-kata atau cacimaki dan hinaan yang keluar dari mulu anggota
tersebut/ namun pemuda itu hanya menunduk dan memintak maaf/ dan kata-kata yang
terdengar itu dianggap bukan suara manusia walau hatinya merasa sakit//
Dia heran kenapa baik-baik
dia sampaikan/ tapi anggota tersebut marah-marah dan mengusirnya/ dengan kata “
kalau kamu tidak senang lagi tinggal disini/ kamu ambil semua barang mu dan
pergi dari sini ” begitulah kata anggota lembaga tersebut/ karena anggota yang
memarahinya itu anggota biasa (bukan pengurus inti) maka dia tidak mengopennya
dan dia menganggap ngocehan biasa seperti kata peribahasa “ anjing
menggong-gong kabilah berlalu”/ begitulah dia berkerja keras demi meneruskan
pendidikannya//
Karena dia tahu sebagai pendidikan
hasil kerja keras haruslah dipandang sebagai “motivator” terwujudnya pengalaman
yang tinggi// Selain itu pendidikan haruslah memberikan kontribusi terhadap usaha
dan kerja keras/ agar pendidikan yang dihasilkan memberi nilai manfaat bagi pemuda
itu sendiri khususnya maupun bagi bangsa pada umumnya//
Setahun silam dia sudah
mencapai tujuan yang dia inginkan yaitu gelar sarjana S1 yang di tempuh dengan
usaha dan kerja keras// Walau caci maki selalu diutarakan padanya ole anggota
lembaga tempat dia berkeja/ akan tetapi dengan sifa tabah dan kesabara yang ia
miliki membawa menghasilkan/ dan dia langsung mendapatkan pekerjaan yang ia
cita-citakan dan sekarang dia berkerja sebaga guru honor di sebuah sekolah/ dan
banyak orang yang menghargainya dan mendapat perhatian penuh dari orang lain
bahkan dari kepala sekolah sendiri//
No comments:
Post a Comment